Langit masih saja menjatuhkan ribuan bahkan jutaan tetes airnya. Langit seperti mengerti dengan apa yang ku rasakan.Tiga hari kepergian mu tapi perasaan ini belum bisa percaya dengan semua ini. Terlalu cepat kamu pergi dan meninggalkan kami. Batin ku tersiksa tak kuasa menahan tangis dan derai air mata mengiringi doa untuk mu.
Baru saja kemarin ku dengar kabar mu sembuh dari sakit, tersenyum kembali tetapi Tuhan lebih menyangi mu. Setelah kepergianmu tak ada lagi engkau yang bisa dilihat dengan nyata. Semua teman, sahabat tidak percaya orang yang memiliki Bass Voice, Unique Smile panggilan mereka untuk mu tak ada lagi.
Dulu saja aku berpikir siapakah nantinya wanita beruntung yang akan menjadi pendamping mu kelak. Kamu berjanji pada keponakan mu setelah kamu lulus dari kuliah kedokteran mu sebagai dokter gigi kamu akan periksa gigi kami dan semua tertawa. Tapi Tuhan mengambil mu lebih dulu.
Aku tak kuasa melihat orang tuamu begitu sedih kehilangan anak kesayangan mereka. Tak ada lagi canda dan tawa menghiasi keluarga ini. Kenapa anak seperti kamu terlalu cepat diambil Tuhan ? pikiran ku kacau dengan semua kenyataan ini.
Aku sedih melihat teman-teman mu mengirimkan doa yang menyebut namamu di social media mereka sangat kehilangan kamu. Air mataku kembali mengalir membaca setiap kalimat dan doa. Sayang kini kau tak lagi ada untuk membalasnya. Dan aku sadar bahwa kamu benar-benar telah tiada sekarang dan aku tak bermimpi. Orang yang menjadi inspirasi ku tak ada lagi.
Ya Tuhan berat rasanya harus kehilangan dia. Hanya doa dan harapan untuknya. Ya Tuhan jaga dia, tempatkan dia di surgamu yang paling indah. Amin
0 komentar:
Posting Komentar