UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO

UNIVERISTAS ANDI DJEMMA PALOPO
BE A PART OF UNANDA PALOPO
FISIP UNANDA ANGKATAN 2013
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
Kunjungan Ke STIA LAN Makassar
Universitas Andi Djemma di STIA LAN
Harian Fajar Universitas Andi Djemma
Kunjungan FISIP UNIVERSITAS ANDI DJEMMA Ke Harian Fajar
KPS kiri, DEKAN kanan, FISIP UNANDA
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO KPS kiri, DEKAN kanan, FISIP UNANDA
Juniornya Anna Fisip 2015
Universitas Andi Djemma Juniornya Anna
PANITIA ORASI UNIVERSITAS ANDI DJEMMA THN 2015
PANITIA ORASI UNIVERSITAS ANDI DJEMMA THN 2015
SUASANA PENGUKUHAN MABA UNIVERSITAS ANDI DJEMMA THN 2015
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA THN 2015

UNANDA FISIP






Mulailah Merawat Lukamu Zera

PENYESALAN Membuat air mata Zera jatuh setelah dia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya. Lelaki itu terbayang lagi, dadanya nyeri lagi. Kesedihan membuat Zera lupa bahwa ia masih punya harapan untuk bangkit. Dia masih punya harapan jatuh cinta, dan tentu saja, tentu saja. Zera berhak bahagia.
           Tapi kapan ?,
   Itulah yang tidak pasti, Tidak ada yang bisa tahu kapan kebahagiaan bisa datang, kapan kebahagiaan bisa pergi. Yang jelas untuk saat ini, detik ini, dalam keadaan seperti ini, yang ada di dada Zera hanya perasaan sesak. Hanya penyesalan yang menggumpal-gumpal.
           Too much love will kill you...
      Zera mengenang kembali lelaki itu. Dadanya nyeri lagi. Sungguh tidak ada perasaan yang mampu ia padankan dengan kesedihan kali ini. Menyakitkan.
           Yang fana adalah waktu, kita abadi...
      Menghembus lagi, dadanya sesak lagi, lelaki itu lagi. Larik puisi Sapardi mengiang di kepalanya.
      Aku belum kalah, katanya. Llau, menyeka air mata jatuh dipipinya.
      Zera bangkit.
Dear Zera,
      Pada akhirnya kau kaan mengerti, bahwa apa saja yang kau perjuangkan atas nama cinta, akan menghasilkan cinta pula. Sebab cinta itu, Zera, adalah sebaik-baiknya alasan untuk melakukan sesuatu dengan tulus dan maksimal. Cintalah sesungguhnya yang membuat orang-orang berjuang. Cintalah sesungguhnya yang membuat orang memenangkan hidupnya.
            Dan kau, Zera ?
    Kau barangkali mengosongkan isi dadamu, mengisinya dengan harapan dengan penuh cinta. Setelah kau gagal, kau akan menumpahkan semacam racun ke dalam harapan itu. Semacam benci ke dalam cinta itu. Dan kau, akan kehilangan seglanya. Zera, kehilangan cinta dan harapan. Kehilangan benci sekalipun. Itu artinya kau tidak memiliki apa-apa lagi, apakah keadaan itu mampu disebut bahwa kau masih memiliki dirimu sendiri ?

INGATAN akan memanjang, usia akan memendek, kenang-kenanga yang tidak pernah luput dari dalam kepala, waktu yang tak pernah membatu, erta perasaan-perasaan yang menunggu saatnya untuk takluk begitulah seharusnya seseorang merasakan jatuh cinta sekaligus patah hati. Saat ini Zera merasakannya, Perasaan sangat susah dikendalikan, susah ia tekan sehinngga terus mencuat dan terus saja seperti itu.
      Tidak pernah sekalipun Zera mampu mengalahkan perasaannya sendiri. Barangkali jika seseorang menaklukkan perasaannya, ia harus merasakan berkali-kalai namanya kegagalan. Ttidak berlebihan jika Zera masih terus bertahan terhadap apa yang ia rasakan pada Yoga.
       Perasaan itu alamiah dan tidak mungkin seseorang berhak melarang Zera merasakan itu. Pediih jima harus membayangkannya, pedih memang, apalagi saat ini Yoga semakin berubah dan semakin ridak pedul semenjak gosip itu, hubungan mereka terjadi kerenggangan nyatanya Zera hanya sahabat. Sama halnya dengan hujan yang jatuh, begitulah ketidakpedulian Yoga pada Zera (paling tidak, begitu yang Zera rasakan). Hujan yang jatuh tidak pernah peduli dan tidak pernah mencari mendung yang selalu menemaninya sebelum terjatuh ke tanah; begitu pula Yiga tidak pernah peduli dan tidak pernah mencari Zera (paling tidak begitu yang Zera rasakan).
        Zera adalah perempuan yang sangat sibuk dengan buku, pemutar musik, dan rekaman suaranya sendiri. Iya hanyut dalam rekaman musiknya, dalam perasaannya sendiri.
Dear Zera,
       Tidak cukupkah berbulan-bulan waktu kau mengenalnya untuk menyadarkan kau bahwa cinta hanya akan tumbuh di tempat yang dikehendakiknya. Kadang kau harus mengerti bahwa waktu bukannlah alat penumbuh cinta yang mujarab. Sadarilah itu Zera.
        Zera, sadarilah bahwa Yoga adalah milik orang lain meskipun itu bukan alasan yang kuat untuk membuat kau menyerah. Cinta tidak akan memperjuangkanmu, kamu yang harus memperjuangkannya, Zera.
     Kau punya banyak hal yang bisa mendatangkan cinta, Zera. Dan hal itu tidak pernah kau manfaatkan. Apa guna buku-buku yang menumpuk di kamarmu itu jika tetap saja kemampuan yang kau miliki tak membuat jatuh cinta? buktinya? Doni, ya, lelaki itu bukankah mengatakan mencintaimu karena mengagumi pemikirannmu. Dan kau menyiakannya, Zera. Sungguuh sayang. Tidak perlu, kau tidak perlu menyesal, bangunlah kembali dirimu menjadi Zera yang baru. Kau boleh memilih, namu jangan pernah setengah-setengah.
         Pertama : Perjuangkan Yoga dan jangan lengah.
         Kedua : Lupakan Yoga dan jangan lemah
        Cukup, Zera, cukup ini dulu. Jadilah pendengar yang baik. Begitulah cara Zera menyemagati dirinya sendiri, Karena tak ada yang mampu mengerti keadaannya.

Yang Aku Perjuangkan Yang Kau Abaikan

Setiap orang punya kisahnya masing-masing. Dalam kisahnya, ia harus berjuang, berdiam dan menunggu pun juga adalah bagian dari perjuangan. Menunggu, itulah yang selama ini ku lakukan, sebagai wujud dari perasaan ku yang entah mengapa masih ingin memperjuangkanmu.

Aku tahu setiap malam ku, selalu ku isi dengan kenangan dan ingatan. Kenyataan yanag harus ku terima, kau tak ada di sampingku, entah untuk menenangkan sedihku dan merangkul kesepianku. Dengan sikapmu yang tidak peka seperti itu, mengapa aku masih ingin memperjuangkanmu ? aku tak tahu jadi jangan tanyakan padaku mengapa aku juga bisa mencintaimu dengan cinta yang tak benar-benar kupahami.

Ketika sepenggal kata yang berakhir dalam chat mu, ada perasaan rindu yang tak benar-benar aku ungkapkan. Rindu yang kau diamkan, terlalu sibuk dalam penantian hingga berkhir pada air mata. Apakah kau tahu hal itu ? tentu tidak, kau tidak memedulikanku sedalam aku memedulikanmu. Tak ada cinta di matamu, sedalam yang ku punya. Tapi, dengan kebutaan dan kebisuan yang kupunya, aku masih ingin mempertahankan "kita" yang sebenarnya membuahkan sakit bagiku.

Kekhawatiranku yang tak pernah kuceritakan kepadamu, tentu tak pernah kau pikirkan. Doaku yang ku panjatkan tentu tak seperti doa yang selalu kau panjatkan. Perbedaan ini seakan membuatku tak mengerti apa-apa.Ketakutanku membungkan segalanya, apakah kau pantas di perjuangkan sejauh ini ?

Aku takut.. aku takut dengan banyak hal yang diam-diam menyerang kita dari belakang. Kebersamaan kita yang memang tak berjalan dengan mudah ini cukup membuatku lelah. Aku ingin berhenti memperjuangkanmu. Aku lelah dihantui kabut hitam yang menodai pencarianku selama ini. Aku ingin matahari, bukan mendung seperti ini.

Dimana kamu ketika aku inginkan kamu disini ? kemana kamu ketika aku berjuang untuk satu-satunya mahkluk yang ku pikir bisa memberiku kebahagiaan nyata. Seringkali ku maafkan ketidakhadiranmu, seringkali ku maklumi kesalahanmu, dan selalu kuberikan senyum terbaik ketika sesungguhnya aku ingin menangis.

Ini semua perjuanganku untuk mempertahankanmu, apakah sudah cukup menghilangkan ketidakpekaanmu ? inilah perjuanganku, yang selama ini kau abaikan. Apakah hatimu sedikit tersentuh, hingga kau ingin datang dan bersamaku ? TIDAK

KOMENTAR

Loading...
 
NS' Room Blogger Template by Ipietoon Blogger Template